Jumat, 11 Maret 2011

sportGuna mengembalikan moril bertanding pasukannya yang sempat runtuh lantaran dua hasil minor di laga tandang, membuat pelatih fisik Persipasi Bekasi, Ega Raka Ghalih, melakukan cara pendekatan pribadi untuk berbagi. "Saya mendapatkan tugas langsung dari pelatih kepala Persipasi (Warta Kusuma) untuk memulihkan moril dan daya juang pemain di lapangan," terangnya, Kamis (10/3) Ega tahu betul bahwa upayanya memang tidak mudah. Karena itu, ia cukup bersabar dengan melakukan pendekatan secara personal. "Saya ajak pemain berbagi perasaan dari hati kehati (curhat). Lalu kembali memotivasi pemain untuk mengeluarkan kemampuan sebenarnya seperti pada pertandingan-pertandingan sebelumnya," lanjutnya. Ega bertekad menyatukan seluruh potensi pemain , menjadi sebuah karakter permainan yang cantik di lapangan. Pelatih fisik jebolan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Jawa Barat tersebut, pun tidak akan menganggap pemain adalah pemain bintang, termasuk para pemain asing. Dia menyamaratakan seluruh pemain. Siapa yang serius berlatih, maka pemain tersebut akan menjadi pilihan utamanya. Dengan disiplin tinggi, seluruh pemain harus mengikuti setiap aturan yang diberlakukan di lapangan. Jika indisipliner, maka si pemain akan mendapat sanksi tegas dari pelatih. “Itu bertujuan demi kebaikan tim,” tegasnya. Meski demikian, dia tidak kaku dalam memberikan dan menerima masukan dari pemain. Dia pun akan berusaha untuk memberikan pengertian kepada pemain. “Semuanya harus merasa nyaman dan bertanggung jawab dengan aturan disiplin yang diterapkan,” tutupnya (esa/end)Guna mengembalikan moril bertanding pasukannya yang sempat runtuh lantaran dua hasil minor di laga tandang, membuat pelatih fisik Persipasi Bekasi, Ega Raka Ghalih, melakukan cara pendekatan pribadi untuk berbagi. "Saya mendapatkan tugas langsung dari pelatih kepala Persipasi (Warta Kusuma) untuk memulihkan moril dan daya juang pemain di lapangan," terangnya, Kamis (10/3) Ega tahu betul bahwa upayanya memang tidak mudah. Karena itu, ia cukup bersabar dengan melakukan pendekatan secara personal. "Saya ajak pemain berbagi perasaan dari hati kehati (curhat). Lalu kembali memotivasi pemain untuk mengeluarkan kemampuan sebenarnya seperti pada pertandingan-pertandingan sebelumnya," lanjutnya. Ega bertekad menyatukan seluruh potensi pemain , menjadi sebuah karakter permainan yang cantik di lapangan. Pelatih fisik jebolan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Jawa Barat tersebut, pun tidak akan menganggap pemain adalah pemain bintang, termasuk para pemain asing. Dia menyamaratakan seluruh pemain. Siapa yang serius berlatih, maka pemain tersebut akan menjadi pilihan utamanya. Dengan disiplin tinggi, seluruh pemain harus mengikuti setiap aturan yang diberlakukan di lapangan. Jika indisipliner, maka si pemain akan mendapat sanksi tegas dari pelatih. “Itu bertujuan demi kebaikan tim,” tegasnya. Meski demikian, dia tidak kaku dalam memberikan dan menerima masukan dari pemain. Dia pun akan berusaha untuk memberikan pengertian kepada pemain. “Semuanya harus merasa nyaman dan bertanggung jawab dengan aturan disiplin yang diterapkan,” tutupnya (esa/end)Guna mengembalikan moril bertanding pasukannya yang sempat runtuh lantaran dua hasil minor di laga tandang, membuat pelatih fisik Persipasi Bekasi, Ega Raka Ghalih, melakukan cara pendekatan pribadi untuk berbagi. "Saya mendapatkan tugas langsung dari pelatih kepala Persipasi (Warta Kusuma) untuk memulihkan moril dan daya juang pemain di lapangan," terangnya, Kamis (10/3) Ega tahu betul bahwa upayanya memang tidak mudah. Karena itu, ia cukup bersabar dengan melakukan pendekatan secara personal. "Saya ajak pemain berbagi perasaan dari hati kehati (curhat). Lalu kembali memotivasi pemain untuk mengeluarkan kemampuan sebenarnya seperti pada pertandingan-pertandingan sebelumnya," lanjutnya. Ega bertekad menyatukan seluruh potensi pemain , menjadi sebuah karakter permainan yang cantik di lapangan. Pelatih fisik jebolan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Jawa Barat tersebut, pun tidak akan menganggap pemain adalah pemain bintang, termasuk para pemain asing. Dia menyamaratakan seluruh pemain. Siapa yang serius berlatih, maka pemain tersebut akan menjadi pilihan utamanya. Dengan disiplin tinggi, seluruh pemain harus mengikuti setiap aturan yang diberlakukan di lapangan. Jika indisipliner, maka si pemain akan mendapat sanksi tegas dari pelatih. “Itu bertujuan demi kebaikan tim,” tegasnya. Meski demikian, dia tidak kaku dalam memberikan dan menerima masukan dari pemain. Dia pun akan berusaha untuk memberikan pengertian kepada pemain. “Semuanya harus merasa nyaman dan bertanggung jawab dengan aturan disiplin yang diterapkan,” tutupnya (esa/end)Guna mengembalikan moril bertanding pasukannya yang sempat runtuh lantaran dua hasil minor di laga tandang, membuat pelatih fisik Persipasi Bekasi, Ega Raka Ghalih, melakukan cara pendekatan pribadi untuk berbagi. "Saya mendapatkan tugas langsung dari pelatih kepala Persipasi (Warta Kusuma) untuk memulihkan moril dan daya juang pemain di lapangan," terangnya, Kamis (10/3) Ega tahu betul bahwa upayanya memang tidak mudah. Karena itu, ia cukup bersabar dengan melakukan pendekatan secara personal. "Saya ajak pemain berbagi perasaan dari hati kehati (curhat). Lalu kembali memotivasi pemain untuk mengeluarkan kemampuan sebenarnya seperti pada pertandingan-pertandingan sebelumnya," lanjutnya. Ega bertekad menyatukan seluruh potensi pemain , menjadi sebuah karakter permainan yang cantik di lapangan. Pelatih fisik jebolan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Jawa Barat tersebut, pun tidak akan menganggap pemain adalah pemain bintang, termasuk para pemain asing. Dia menyamaratakan seluruh pemain. Siapa yang serius berlatih, maka pemain tersebut akan menjadi pilihan utamanya. Dengan disiplin tinggi, seluruh pemain harus mengikuti setiap aturan yang diberlakukan di lapangan. Jika indisipliner, maka si pemain akan mendapat sanksi tegas dari pelatih. “Itu bertujuan demi kebaikan tim,” tegasnya. Meski demikian, dia tidak kaku dalam memberikan dan menerima masukan dari pemain. Dia pun akan berusaha untuk memberikan pengertian kepada pemain. “Semuanya harus merasa nyaman dan bertanggung jawab dengan aturan disiplin yang diterapkan,” tutupnya (esa/end)Guna mengembalikan moril bertanding pasukannya yang sempat runtuh lantaran dua hasil minor di laga tandang, membuat pelatih fisik Persipasi Bekasi, Ega Raka Ghalih, melakukan cara pendekatan pribadi untuk berbagi. "Saya mendapatkan tugas langsung dari pelatih kepala Persipasi (Warta Kusuma) untuk memulihkan moril dan daya juang pemain di lapangan," terangnya, Kamis (10/3) Ega tahu betul bahwa upayanya memang tidak mudah. Karena itu, ia cukup bersabar dengan melakukan pendekatan secara personal. "Saya ajak pemain berbagi perasaan dari hati kehati (curhat). Lalu kembali memotivasi pemain untuk mengeluarkan kemampuan sebenarnya seperti pada pertandingan-pertandingan sebelu


Guna mengembalikan moril bertanding pasukannya yang sempat runtuh lantaran dua hasil minor di laga tandang, membuat pelatih fisik Persipasi Bekasi, Ega Raka Ghalih, melakukan cara pendekatan pribadi untuk berbagi.
"Saya mendapatkan tugas langsung dari pelatih kepala Persipasi (Warta Kusuma) untuk memulihkan moril dan daya juang pemain di lapangan," terangnya, Kamis (10/3)
Ega tahu betul bahwa upayanya memang tidak mudah. Karena itu, ia cukup bersabar dengan melakukan pendekatan secara personal.
"Saya ajak pemain berbagi perasaan dari hati kehati (curhat). Lalu kembali memotivasi pemain untuk mengeluarkan kemampuan sebenarnya seperti pada pertandingan-pertandingan sebelumnya," lanjutnya.
Ega bertekad menyatukan seluruh potensi pemain , menjadi sebuah karakter permainan yang cantik di lapangan.
Pelatih fisik jebolan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Jawa Barat tersebut, pun tidak akan menganggap pemain adalah pemain bintang, termasuk para pemain asing.
Dia menyamaratakan seluruh pemain. Siapa yang serius berlatih, maka pemain tersebut akan menjadi pilihan utamanya.
Dengan disiplin tinggi, seluruh pemain harus mengikuti setiap aturan yang diberlakukan di lapangan. Jika indisipliner, maka si pemain akan mendapat sanksi tegas dari pelatih.
“Itu bertujuan demi kebaikan tim,” tegasnya.
Meski demikian, dia tidak kaku dalam memberikan dan menerima masukan dari pemain. Dia pun akan berusaha untuk memberikan pengertian kepada pemain.
“Semuanya harus merasa nyaman dan bertanggung jawab dengan aturan disiplin yang diterapkan,” tutupnya (esa/end)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar